Rabu, 05 September 2012

Air Terjun Tumaung






Air terjun adalah merupakan formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Biasanya air terjun alami paling sering dijumpai di daerah pegunungan berbatu. Di Indonesia, potensi air terjun sangat banyak ditemukan, termasuk di kabupaten Hulu Sungai Tengah. Air Terjun Tumaung disediakan bagi anda yang berjiwa petualang alam. Lokasinya berada diperbatasan antara kecamatan Hantakan dan Batang Alai Timur. Letaknya memang agak jauh dari ibukota kabupaten HST. Ketinggian air terjun ini mencapai 20 meter dan dibawahnya membentuk sebuah genangan sebelum mengalir ke sungai. Hawanya dingin dan sejuk. Untuk mencapai air terjun Tumaung, dari Hinas Kiri, masih bisa menggunakan kendaraan roda empat sejauh lebih kurang 3 kilometer di atas jalan perkerasan, dan selebihnya harus ditempuh dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak. Perjalanan menuju air terjun Tumaung di pegunungan Meratus memang melelahkan dan bikin nafas ngos-ngosan karena medannya terjal dan curam. Apalagi jika anda baru pertama kali melakukannya. Akses jalan menuju ke tempat ini belum digarap, oleh karena itu agar tidak tersesat sebaiknya anda membawa guide dari masyarakat setempat. Lokasi ini bisa dicapai setelah menempuh perjalanan selama satu setengah jam berjalan kaki. Deburan air terjun Tumaung memang cukup deras dari ketinggiannya yang mencapai lebih 20 meter. Airnya bersih dan bening, hawanya dingin menyejukkan. Jika anda berkesempatan mengunjungi tempat ini anda pasti akan puas dibuatnya. Kebeningan air pegunungan, gemuruh air putih yang jatuh berbenturan dengan batu, dan percikan-percikan air yang beterbangan bagai embun; mampu menghapuskan dahaga dan kepenatan anda setelah melakukan perjalanan kaki yang melelahkan. Dibalik keindahan air terjun Tumaung ini, ternyata menyimpan legenda yang cukup menggelitik hati. Batu yang menjadi sandaran air terjun ini konon merupakan jelmaan datu yang saat itu dikutuk dewa berkepala tujuh. Dewa kepala tujuh ini sendiri diakhir hayatnya juga menjelma menjadi batu. Yang lebih menarik, ternyata dibawah air terjun terdapat sebuah gua yang cukup dalam dan menurut informasi bermuara ke Kotabaru. Menurut penuturan warga setempat, dulu seorang penebang kayu pernah memilirkan kayu hasil tebangannya melewati air terjun ini. Namun setelah diterjunkan, pohon ini tenggelam dan tidak pernah muncul lagi kepermukaan air. Jika informasi ini benar, maka anda perlu berhati-hati kalau mau mandi. Namun oleh warga setempat, goa ini kemudian dipagar dengan kayu ulin sehingga cukup aman untuk mandi. Sungguhpun demikian, karena sungai dibawah air terjun ini cukup dalam, anda dihimbau untuk tetap berhati-hati. Kalau dibanding-bandingkan, air terjun Tumaung ini mirip dengan air terjun di kabupaten Solok Sumatera Barat. Bedanya, kalau air terjun solok terletak di tepi jalan raya, Air terjung Tumaung terletak di tengah hutan dengan dikelilingi pohon-pohon yang besar.